TIPS - TIPS WINDOWS HOSTING - CARA TRANSFER DOMAIN (PUBLIC DOMAIN REGISTRAR)

Setelah sebelumnya membahas tentang error Could not load file or assembly 'System.Web.Extensions, pada artikel kali ini akan membahas bagaimana prosedur pindah domain dari registrar lain ke public domain registrar.  Saat anda akan memindahkan domain anda dari registrar satu ke registrar lain, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukannya. Berikut adalah syarat yang harus dipenuhi:


  • Pertama anda dharus memastikan bahwa domain name anda harus “UnLocked”. Anda bisa menghubungi domain registrar anda sekarang atau anda bisa melakukannya sendiri.  Untuk mengecek domain anda “Locked” atau “UnLocked” anda bisa mengeceknya dengan Whois. Jika anda melakukan dengan sendiri maka anda harus masuk domain panel registrasi. Untuk meng “UnLocked” domain anda.

  1. Pilih Theft Protection, kemudian pilih “disable”, maka domain name anda sudah ter “Unlocked”.

  • Selanjutnya adalah anda harus memastikan bahwa domain name anda yang saat ini ada, tidak sedang baru di daftarkan atau di perbaharui. Anda harus menunggu selama 60 hari dan setelah itu anda baru bisa memindahkan domain name anda ke registrar lain.

  • Anda harus mendapatkan  AUTH_CODE (EPP_CODE) yang valid. Disini anda bisa menghubungi domain registrar anda sekarang atau dengan melalui domain panel registrasi.

  1. Pilih Domain Secret untuk melihat AUTH_CODE.

  • Terakhir pastikan anda bisa mempunyai akses ke email yang ada di domain anda. Anda bisa mengecek nya di Whois. Jika anda tidak mempunyai akses untuk tahu email account, maka hubungi registrar domain anda. Jika anda bisa masuk ke domain panel registrasi, maka anda bisa mengecek email domain anda.

  1. Pilih Contact Details, dan anda bisa mengetahui email nya.


Penting : domain name yang bisa di pindahkan merupakan domain “common domain TLDs”, bukan domain Negara seperti US,BZ,CA,MX dan lainnya.

IIS HOSTING TIPS - ERROR “Could not load file or assembly 'System.Web.Extensions, Version=1.0.61025.0"


Postingan sebelumnya membahas tentang konfigurasi dns setting dan error 404.3. Dan kali ini akan saya bahas bgaimana menangani error seperti dibawah ini: 


“Could not load file or assembly 'System.Web.Extensions, Version=1.0.61025.0, Culture=neutral, PublicKeyToken=31bf3856ad364e35' or one of its dependencies. The system cannot find the file specified”
Error ini muncul pada saat saya membuka halaman website saya. Setelah googling dan mencari apa penyebabnya, akhirnya saya menemukan solusi bagaimana memecahkan error tersebut.  Ada beberapa tahap yang saya lakukan untuk menangani masalah ini. Berikut adalah tahap-tahap yang saya lakukan.

1.      Saya masuk ke IIS dan memeriksa versi .NET yang dipakai oleh website saya. Dan ternyata saya belum memilih versi ASP.NET yang benar. Maka dari itu, pilih .NET versi yang benar pada Application Pool. Jika belum terpilih, harus memilih versinya.
2.      Jika ASP.NET yang dipakai versinya 3.5, maka harus mengganti versinya di webconfig.  Tetapi jika yang digunakan adalah versi 2.0, maka harus install ASPNET.2.0.AJAX.Extensions di server. Untuk mendapatkan ASPNET.2.0.AJAX.Extensions, download terlebih dahulu file nya. 
3.      Ubah versi yang lama dengan yang baru dengan script berikut:

<runtime>
 <assemblyBinding xmlns="urn:schemas-microsoft-com:asm.v1">
  <dependentAssembly>
   <assemblyIdentity name="System.Web.Extensions" publicKeyToken="31bf3856ad364e35" />
   <bindingRedirect oldVersion="1.0.0.0-1.1.0.0" newVersion="3.5.0.0" />
  </dependentAssembly>
  <dependentAssembly>
   <assemblyIdentity name="System.Web.Extensions.Design" publicKeyToken="31bf3856ad364e35" />
   <bindingRedirect oldVersion="1.0.0.0-1.1.0.0" newVersion="3.5.0.0" />
  </dependentAssembly>
 </assemblyBinding>
</runtime>

Dan hasilnya bekerja dengan baik. Selamat mencoba

IIS HOSTING TIPS - Configure DNS Settings pada Plesk Panel

Postingan sebelumnya membahas tentang IP static dan IP pada IIS, sekarang akan dibahas tentang konfigurasi DNS record pada Plesk. Untuk mengkonfigurasi sebuah DNS record,anda harus masuk ke dalam plesk panel.

Langkah pertama adalah setelah masuk plesk : 
  • Pilih domain anda
  • DNS settings
  • Add Record, dan isi seperti berikut ini


a.       A record


Record A untuk ipv4, isikan dengan domain atau subdomain anda. Ip isikan dengan ip tujuan anda. Untuk setting record AAAA sama halnya.

b.      NS record

                    Record NS untuk NameServer anda, isikan dengan contoh ns2.asphostserver.com.

c.       CNAME record

Domain script.andryudha.com akan mengarah ke andryudha.com
d.      MX Record

Enter mail domain ( masukkan domain email ) kemudian pada enter mail exchanger isikan mail server

e.      PTR record

Isikan IP Address pada kolom enter IP address, kemudian masukkan domain atau subdomain.

f.        TXT record


Masukkan domain yang akan ditambahkan pada record TXT, pilih SPF.

IIS HOSTING TIPS - HTTP ERROR 404.3 - Not Found ( Script, Handler, MIME map)

Setelah sebelumnya sudah lama tidak menulis artikel karena kesibukan, sekarang akan saya jelaskan tentang suatu error yang sangat sering muncul pada saat anda menghosting, atau mencoba publish dan saat anda menggunakan IIS. Error yang pernah dibahas adalah error 500.24 pada post sebelumnya.  Error yang muncul kali ini adalah seperti dibawah ini.


Error ini sangat sering ditemukan. Terutama pada IIS bagi admin server. Kita bisa tahu apa yang dimaksud dari kesalahan ini dengan membaca error summary. Berikut adalah kesalahan yang bisa terjadi :

  • If the page is a script, add a handler

Jika error pada halaman, maka kita harus menambahkan sebuah handle

  • If the file should be downloaded, add mime map

Jika error pada sebuah file, maka kita harus menambahkan mime

Ok, sekarang akan dijelas kan yang pertama.

  1. If the page is a script, add handler

  • Buka IIS, di sebelah kanan ada tab “Actoin”, pilih Add managed Handler
  • Isikan seperti dibawah ini

  • Selesai. 
     2. If the file should be downloaded, add mime map

  • Klik salah satu domain pada “site”  di IIS 
  • Pilih MIME TYPES
  • Isikan seperti dibawah ini

  • Selesai 

TIPS - TIPS WEB DEPLOY - CARA INSTALL DOTNETNUKE LEWAT WEB DEPLOY (WEB MATRIX)

Postingan sebelumnya membahas tentang bagaimana cara setup / setting Web Deploy dengan web Matrix dan Visual Studio, selanjutnya adalah bagaimana caranya menginstall DNN lewat Web Deploy yaitu Web Matrix. Berikut langkah-langkahnya.
  1. File--> New--> Applications Gallery--> Pilih DotNetNuke --> Next
  2. Tunggu install DNN sampai selesai, OK
  3. Biarkan saja jika Web Matrix menampilkan di browser local anda. Tutup Browser.
  4. Pada Tab “Remote”, Pilih Settings --> Enter Settings, Isi kan seperti dibawah ini

Untuk menginstall aplikasi pada Web Deploy (Web Matrix) dalam hal ini DotNetNuke, anda harus konfigurasi terlebih dahulu . berikut adalah konfigurasi yang harus anda isikan.

  •  Protocol : isikan dengan “Web Deploy”
  • Server : isikan IP server tempat dimana anda menghosting website anda (Shared IP)
  • Username : nama yang sudah di beri previlage di IIS,untuk lebih jelas liat di postingan sebelumnya.
  • Site name : nama domain website anda
  • Destination URL : URL tujuan anda (missal domain saya bakery.com maka Destination URL nya adalah “http://www.bakery.com”)

Jika pointer anda di letakkan di kolom “SiteSQLServer”, maka anda harus mengisi detail Database yang akan anda pakai.
  • Server : merupakan database yang anda gunakan versi apa
  • Database : nama database yang anda akan gunakan
  • Username : nama username database yang anda buat
  • Password : Password dari DB anda

Setelah semuanya terisi lengkap, maka anda harus mem validasi dengan mengklik “Validate Connection”. Jika anda berhasil maka akan muncul Connection Successfully. Setelah itu klik Save.
  1.  Pada Tab “Remote”, pilih Publish
  2. Continue, tunggu sampai configurasi publish selesai.
  3. Tick “Delete file on the remote server…”
  4. Untick “SiteSqlServer”
  5. Continue
  6. Akan ada proses di bawah (Publish Starting, jika berhasil maka Publishing Complete)

Dan berhasil anda mengkonfigur DNN lewat Web Deploy, berikut screenshot nya.


Sekian dari saya, tunggu postingan selanjutnya yah :D




TIPS - TIPS WEB DEPLOY - CARA SETTING / SETUP WEB DEPLOY DENGAN VISUAL STUDIO 2010

Pada postingan sebelumnya saya menjelaskan tentang cara setting / setup Web Deploy dengan Web Matrix, sekarang saya akan sharing tentang setting / setup sebuah Web Deploy dengan Visual Studio. Saya bertindak sebagai Admin Server dari sebuah penyedia hosting windows. Langsung saja saya jelaskan bagaimana Setting Web Deploy dengan Visual Studio:
  • Pertama connect IIS --> Expand “Sites” --> pilih suatu nama domain (bakery.com)
  • Klik kanan (bakery.com) --> Deploy --> Configure Web Deploy Publishing..
  • Browse ”Select a user to give….” --> Allow User (Windows) select..
  • Masukkan nama Client untuk mengakses di “Enter the object..” misalnya client saya “resti”--> Ok --> Ok --> Setup


Konfigurasi di IIS untuk client “resti” sudah di buat, sekarang kita test untuk connect melalui Visual Studio 2010.




  • Publish method
Pilih “Web Deploy”
  • Service URL
IP Server biasanya Shared IP
  • Site/application
Nama domain client misalnya “Bakery.com”

  •       Tick “Mark as IIS …” dan “Allow untrusted….”
  • Username
Nama yang tadi anda sudah beri previlage di IIS untuk konfigurasi Web Deploy yaitu saya pakai “resti”
  • Password
Password Client


Setelah diisi dengan lengkap, maka anda hanya tinggal mem-publish-nya. Jika berhasil akan muncul Publish Successed. Dan itulah konfigurasi jika anda menggunakan Web Deploy (WebMatrix atau Visual Studio).

TIPS - TIPS WEB DEPLOY - CARA SETTING / SETUP WEB DEPLOY DENGAN WEB MATRIX

Setelah pada postingan sebelumnya saya menjelaskan tentang cara menangani error internal server error 500.24, sekarang saya akan sharing tentang setting / setup sebuah Web Deploy dengan Web Matrix dan Visual Studio. Lagi-lagi disini saya bertindak sebagai Admin Server dari sebuah penyedia hosting windows. Untuk setting Web Deploy dengan Visual Studio akan saya bahas di postingan selanjutnya.  Langsung saja saya jelaskan bagaimana Setting Web Deploy dengan Web Matrix:
  • Pertama connect IIS --> Expand “Sites” --> pilih suatu nama domain (bakery.com)
  • Klik kanan (bakery.com) --> Deploy --> Configure Web Deploy Publishing..
  • Browse ”Select a user to give….” --> Allow User (Windows) select..
  • Masukkan nama Client untuk mengakses di “Enter the object..” misalnya client saya “resti”--> Ok --> Ok --> Setup

Konfigurasi di IIS untuk client “resti” sudah di buat, sekarang kita test untuk connect melalui WebMatrix.

  • Protocol
Pilih Web Deploy
  • Server
IP Server biasanya Shared IP
  • Username
Nama yang tadi anda sudah beri previlage di IIS untuk konfigurasi Web Deploy yaitu saya pakai “resti”
  • Password
Password Client
  • Site name
Nama site tanpa “www”, contoh “bakery.com”
  • Destination URL
URL tujuan, contoh http://www.bakery.com


Setelah selesai isi semua dengan lengkap dan benar, anda harus “Validate Connection” dan Jika sudah “Connected Successfully” berarti anda telah berhasil connect dengan Webmatrix. Kemudian “Save”. Untuk Web Deploy dengan Visual Studio di postingan selanjutnya yah.. 
Terima Kasih

TIPS - TIPS WINDOWS HOSTING - CARA MENANGANI ERROR 500.24 - INTERNAL SERVER ERROR

Setelah sebelumnya saya menjelaskan tentang bagaimana mengubah default collation dan default language, kali ini akan membahas tentang error yang sering muncul di pada web anda. Apakah anda sering atau pernah menemukan error seperti dibawah ini?. Anda sebagai Admin Server dari suatu Web Hosting harus tahu tentang ini. Ini adalah tampilan error ketika anda melihatnya di server. 


Tetapi jika anda hanya melihat di local, hanya terlihat seperti error berikut.


Susah juga jika error yang kita lihat tidak spesifik seperti ini.Bagaimana cara kita tahu dimana kesalah kita?. Pada dasarnya, untuk menangani error semacam tersebut anda harus lihat di server kemudian anda akan lebih jelas mengetahui apa yang salah. 

Langkah-langkah untuk menyelesaikan error tersebut adalah

  • "An ASP.NET setting has been detected that does not apply in integrated managed pipeline mode", berarti error ini menyangkut tentang pipeline mode yang ada di IIS.
  • Buka IIS -> pilih application pools -> cari website yang error (domainnya)
  • Advance setting 

  • klik 2 kali di "integrated" nya, ganti mejadi classic.
  • OK.
Itu lah cara menangani masalah "pipeline mode". semoga bisa membantu anda. Terima kasih


TIPS - TIPS MSSQL HOSTING - BAGAIMANA CARA MENGUBAH DEFAULT COLLATION DAN DEFAULT LANGUAGE DI SQL SERVER MANAGEMENT STUDIO TOOLS TANPA SCRIPT

Sebelumnya dijelaskan bagaimana mengubah Default Collation dan Default Language dengan Transct-SQL sript. Untuk mengubah Default Collation dan Default Language bisa juga tanpa menggunakan Transact-SQL. Dan lagi anda untuk mencobanya harus selalu bertindak sebagai admin. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dijalankan :
  • RDP ke server 

Mengubah Default Collation
Untuk mengubah default collation tanpa Transact-SQL script berikut adalah caranya 
  • Klik kanan pada db_name --> Properties --> pada “Select a page” pilih “Option”.

  • Ganti Collation sesuai yang diinginkan Client.
  • Ok.
Maka Collation Client akan Default Collation akan berganti.

Mengubah Default Language
Untuk mengubah Default Language tanpa Transact-SQL script berikut adalah caranya
  • Pada Object Explorer, Pilih Security --> Login --> db_username
  • Klik kanan, Properties --> pada “Select a page” pilih “General”.

  • Ganti Default Language sesuai ygn diinginkan Client.
  • Ok
Maka Default Language akan terganti.

Selesai,, Lebih mudah mana? Mengubah Default Collation dan Default Language denga script atau tanpa script? Tergantung anda memilihnya. Sekian postingan kali ini, semoga bisa membantu J

TIPS - TIPS MSSQL HOSTING - BAGAIMANA CARA MENGUBAH DEFAULT COLLATION DAN DEFAULT LANGUAGE DI SQL SERVER MANAGEMENT STUDIO TOOLS

Jika pada postingan sebelumnya telah dibahas bagaimana cara backup dan restore MSSQL db, sekarang akan dijelaskan bagaimana cara mengganti default collation dan default language. Untuk mengganti default collation dan default language bisa menggunakan  Transact-SQL script. Disini saya bertindak sebagai admin server. Berikut adalah langkah- langkahnya :
  • RDP ke server dimana database client itu di hosting

Mengubah Default Collation
Untuk mengubah Default Collation sebuah MSSQL db,  yang anda harus lakukan adalah

Pilih Tab “New Query” atau klik kanan pada db client --> New Query


  • Sintak yang digunakan adalah sebagai berikut :
  • ALTER DATABASE db_name COLLATE collation_name;

  • Contoh : jika anda akan menganti collation ke Latvian_100_BIN di database andry_wisata, maka anda harus menulis 


Kemudian hanya tinggal di Execute, maka collation andry_wisata db sudah terganti dengan “Latvian_100_BIN”.

Mengubah Default Language
Untuk mengubah Default Language sebuah MSSQL db username,  yang anda harus lakukan adalah

  • Pilih Tab “New Query” atau klik kanan pada db client --> New Query


  • Sintak yang digunakan adalah sebagai berikut :
  • USE db_name;
  • GO
  • ALTER login db_user  WITH DEFAULT_LANGUAGE = Language;
  • GO
Contoh : jika anda akan menganti Language ke French di database andry_wisata, maka anda harus menulis 


Kemudian hanya tinggal di Execute, maka Default Language user andry db sudah terganti dengan “French”. 

Mudah bukan dengan menggunakan script?? :D. Tapi ada yang lebih mudah lagi caranya tanpa menggunakan script
Thanks

TIPS - TIPS MYSQL HOSTING - BAGAIMANA CARA BACKUP MYSQL DI COMMAND LINE (CMD) DI SERVER

Setelah kemarin sudah mengatur SSL di IIS, sekarang bagaimana caranya backup mysql di command line. Terkadang jika anda menjadi seorang server admin disebuah penyedia jasa hosting, pasti anda sering mem backup mysql db client. Biasanya admin mem backup dengan cara masuk ke control panel  --> database --> webadmin  --> phpmyadmin. Saat koneksi ke Plesk Panel sangat susah, pasti anda tidak bisa masuk ke Plesk Panel, maka dari itu dibutuhkan untuk membackup mysql db dr server melalui command line.

Yang harus dilakukan adalah :
  • RDP ke server  dimana mysql db itu di simpan (anda sebagai admin).
  • Masuk ke path control panel anda (saya menggunakan Plesk Panel).
  • C:\Program Files (x86)\Parallels\Plesk\Mysql.


Untuk membackup mysql lewat command line, anda harus menggunakan command “mysqldump”. Untuk itu anda harus masuk ke “\bin”.

Sintak yang digunakan adalah seperti berikut :
  • mysqldump  -add-drop-table –h [host_name]  -u [db_user]  -p [db_name_yang_akan_di_backup]  >  [nama_dbname_backup.sql]

contoh nya : jika anda ingin membackup db yang bernama andry_wisata dengan nama baru nya adalah andry_backup1.sql maka seperti ini di command line :


Anda akan di suruh memasukkan password, password disini adalah password root/admin  anda.
Sangat mudah bukan?? . db yang anda simpan backup itu ada di folder bin. 
Postingan selanjutnya adalah tentang restore mysql db menggunakan command line.
Terima kasih..

IIS HOSTING TIPS - CARA MENGATUR SSL DI IIS

Setelah sebelumnya dibahas tentang bagaimana cara setup SSL, sekarang adalah lanjutan dari postingan tersebut. Untuk mengenerate ssl dari luar, anda sebagai admin harus meminta pada client anda “Intermediate CA”. Bentuk nya seperti ini di notepad:

 

Kemudian anda harus men-copy-nya di server anda dan menyimpan di notepad. Biasanya saya menyimpannya dengan nama  “domainname_ic.cer”. Kemudian client anda juga akan mengirimkan “web server certificate” yang bentuknya seperti ini :


Dan lakukan hal yang sama yaitu copy dan simpan di server anda dan saya menamakannya “domainname_ssl.cer”.
Setelah kita membuat 2 file tersebut yang berekstensi .cer, sekarang waktunya konfigurasi file “domainname_ic.cer”. Sebenarnya hal ini bisa tidak dilakukan jika client beli ssl di kita (sebagai penyedia hosting), tetapi jika client membeli dari luar, maka kita harus konfigurasi dahulu.

  • Masuk server, jalankan menu “Run” => ketik “MCC” dan lalu akan muncul seperti ini.

  • File => Add Remove Snap-in => certificate => add => computer account => finish => Ok.
  • Pada Console Root, pilih Certificates => Intermediet Cer… => Certificates => klik kanan,  All Task => Import file “domainname_ic.cer” => Finish.


Setelah mengkonfigur file “domainname_ic.cer”, sekarang adalah waktunya untuk mengkonfigur  “domainname_ssl.cer”.

  • Buka IIS => dibawah Start page, pilih “server_anda” dengan double klik => Server Certificates => Complete Certificates Request.
  • Browse file “domainname_ssl.cer” yang tadi sudah di buat. Kemudian isikan “Friendly name” dengan domain client agar mudah diingat.
  • Finish. 


Sampai sini belum selesai, kita harus add bindings. Cara nya adalah :

  • Sites => pilih sites client => Bindings .

  • Add “type = http, Hostname=kosongkan, Port=80, IP Address=Static IP” => ok.

  • Add “type = https, Hostname=kosongkan, Port=443, IP Address=Static IP” => ok.


Akhirnya selesai juga mengkonfigurasi SSL, tunggu postingan selanjutnya yah.

TIPS - TIPS HOSTING - CARA SETUP IP STATIC (PLESK PANEL)

Jika anda ingin menjalankan sementara website anda di suatu server, anda butuh static IP. Static IP bisa anda beli pada penyedia hosting anda. Sebelumnya telah dibahas bagaimana setup SSL, sekarang akan dijelaskan bagaimana setup static IP untuk seorang client.

1. Masuk ke Plesk Panel
2. Pilih menu client dan pilih client yang menginginkan setup static IP.
3. Pada menu “Additionals Tools”, pilih IP  Addresses
4. Add IP Address , Isikan sesuai IP yang client telah beli, ok
5. Kemudian ke interface utama, pilih web hosting settings
6. Ganti IP address dengan yang sudah anda setup tadi, ok

Setelah selesai konfigurasi di Plesk Panel, maka sekarang ke IIS.

1. Pada IIS pilih site “Client”
2. Pilih Bindings.


3. Hapus semua site Binding yang ada. Kemudian klik “Add” .  Isi IP Address dengan IP yang client sudah beli. Hostname tidak usah  diisi.


* Untuk menambahkan IP Static pada Subdomain misalnya "stat.andry.com", maka anda cukup ke bagian DNS settings. Klik domain "stat.andry.com" kemudian atur IP sesuai IP static dan langkah selanjutnya adalah sama seperti diatas. 

TIPS-TIPS WEBMAIL - GREYLISTING, SMTP PORT DAN EMAIL SPACE (SMARTERMAIL)


Dalam SmarterMail, ada beberapa hal yang sangat sering di singgung oleh client jika anda adalah seorang Webmail Admin. Berikut adalah hal yang sering di singgung :


Disable Greylisting adalah sebuah cara menonaktifkan spam filter di email client anda. Jika anda Enable untuk Greylisting maka spam filter akan aktif dan kemungkinan jika email yang masuk ke client anda berindikasi spam maka client anda tidak akan menerima nya.

Menu ini ada pada SmarterMail di Tab Technical yang berfungsi sebagai pengganti default port SMTP yang sudah ada. Biasanya client mengganti port SMPT karena terblok nya port 25. SMTP Port alternative adalah Port 587.  Setelah anda mengganti di box SMTP Port (Alternate) dengan menghilangkan tick  pada “Enable”, anda juga harus mengubah settingan dari windows firewall di server.  Untuk mengubah settingan nya adalah :

1. Akses server anda
2. Masuk ke setting Windows Firewall => Advanced Settings



3. Inbound Rules => New  Rule
4.  Pilih Port (Next)
5. Masukkan Port yang di sarankan “587” (biasanya)  => Next.


6. Pilih “Allow the connections” => Next.
7. Tick Domain, Private dan Public => Next.
8. Isikan Name : “Alternate SMTP Port” dan Finish .



  • Email Space (Size).


Jika anda pemilik hosting pasti mempunyai tipe-tipe hosting dengan fitur email Space yang berbeda pula. Untuk mengecek berapa Email Space yang telah digunakan oleh Client bisa dilihat di SmarterMail.








TIPS-TIPS WEBMAIL - FITUR SMARTERMAIL (TECHNICAL)

Postingan kali ini masuih membahas seputar SmarterMail yang biasa digunakan sebuah penyedia  hosting dalam menjalankan aplikasi emailnya. Sebelumnya dibahas tentang cara kerja SmarterMail di server dan fitur SmarterMail (Option Tab). Sekarang akan membahas fitur SmarterMail (Tab Technical). Berikut adalah screenshot nya.

  • SMTP Port : Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) menggunakan port 25 pada server yang ditetapkan. Jika anda ingin menggunakan port alternative maka harus meng “un-tick” Enable dan memasukkan port alternatif nya. Biasanya alternative port itu ada di port 587.  Port ini digunakan apabila port 25 itu di block. Penambahan port alternatif harus anda tambahkan juga pada pengaturan firewall anda.
  • POP Port : Post Office Protocol (POP3) menggunakan port 110 sebagai defaultnya. Jika anda ingin menggunakan port POP yang berbeda pada server anda, masukkan di box POP. Ini tidak direkomendasikan sebenarmya untuk menganti default port nya kecuali anda mengganti pengaturan di windows firewall.
  • IMAP Port : Internet Message Access Protocol (IMAP4) menggunakan port 143 secara default di server. Jika anda ingin menggunakan port IMAP  yang berbeda pada server anda, masukkan di box IMAP. Ini tidak direkomendasikan sebenarmya untuk menganti default port nya kecuali anda mengganti pengaturan di windows firewall.
  • LDAP Port Enterprise Edition Only : Lightweight Directory Access Protocol (LDAP) menggunakan port 389 secara default di server. Jika anda ingin menggunakan port IMAP  yang berbeda pada server anda, masukkan di box LDAP. Ini tidak direkomendasikan sebenarmya untuk menganti default port nya kecuali anda mengganti pengaturan di windows firewall.
  • Logout URL : Mengaktifkan Logout URL dan masukkan site yang anda pilih. Jika pengguna keluar maka akan langsung mengunjungi URL web yang anda masukkan tadi.
  • Auto-Responder Exclusions : Anda untuk memilih siapa akan menerima “auto-responder” berdasarkan level pesan spam.
  • Forwarding Exclusions : Anda dapat memilih email apa saja yang dapat di forward berdasarkan level pesan spam.
  • Require SMTP Authentication : Pilih jika anda menginginkan SMTP Authentication di gunakan oleh pengguna domain.
  • Enable once per day per sender auto-responder restriction : Pilih jika anda ingin membatasi “autoresponder”.
  • Disable Greylisting : Ini banyak sekali digunakan. Pilih jika ingin menonaktifkan spam filter pada inbox anda. Greylisting ini merupakan anti spam yang efektif tetapi punya selain ini juga punya kekurangan


TIPS-TIPS WEBMAIL - FITUR SMARTERMAIL (OPTION)


Setelah pada postingan sebelumnya membahas tentang cara kerja email di server maupun di webmail, sekarang akan dilanjutkan fitur dari SmarterMail pada sebuah penyedia hosting. Fitur yang dibahas adalah Tab "Option" pada SmartterMail. Jika anda sebagai admin SmarterMail (WebMail) dan anda men-tik (memilih) salah satu domain, maka anda akan masuk ke interface seperti dibawah ini.




Menu Option Pada WebMail
  • Name : Nama sebuah domain contoh “JaringanHosting.com”. Nama domain ini harus cocok dengan DNS server supaya bisa mengirim dan menerima email.
  • IP Address : IP Address disini bisa dipilih oleh admin WebMail. Jika dipilih bisa ditentukan IP yang mana yang bisa menerima dan mengirim email dari domain. Pengubahan pada IP disini tidak berdampak pada akses untuk login web anda, hanya berdampak pada SMTP, POP dan IMAP. IP Address ini harus cocok paling sedikit satu dari MX record pada DNS Server anda.
  • Folder Path : Ini adalah path dari direktori dimana semua informasi yang berkaitan dengan domain antara lain ( file XML, Statistik mail, Informasi dari alias domain, dan lain sebagainya). Jika direktori tidak ada maka dapat dibuat. Path ini harus tentu ada di dalam direktori SmarterMail.
  • Mail List Username : Ini adalah email address. List Serv command dapat mengirim melalui email.
  • Existing User : Merupakan user yang sudah ada untuk mengakses (biasanya user disini di enkripsi).
  • New User : Jika di cek maka akan membuat user baru.
  • Domain Administrator  Username : Masukkan Login Name untuk domain administrator (domain admin). Domain administrator biasanya pemilik dari domain atau teknikal admin. Domain administrator bertanggung jawab dalam menambah dan menghapus account email kemudian juga mengatur konfigurasi yang lebih spesifik untuk domainnya.
  • Domain Administrator Password : Masukkan password dari administrator untuk masuk SmarterMail.
  • Disable Domain : Mencek kotak akan menjadikan domain tidak berfungsi. Domain tidak akan bisa untuk mengirim dan menerima emal dan tidak ada seorang pun pengguna bisa masuk ke halaman web dari domain tersebut. Pilihan ini adalah cara yang tepat untuk sementara menonaktifkan domain tanpa menghapus.

Tunggu postingan selanjutnya tentang Technical, Features, Limit dan lainya. Terima kasih