TIPS - TIPS MSSQL HOSTING - BAGAIMANA CARA MENGUBAH DEFAULT COLLATION DAN DEFAULT LANGUAGE DI SQL SERVER MANAGEMENT STUDIO TOOLS TANPA SCRIPT

Sebelumnya dijelaskan bagaimana mengubah Default Collation dan Default Language dengan Transct-SQL sript. Untuk mengubah Default Collation dan Default Language bisa juga tanpa menggunakan Transact-SQL. Dan lagi anda untuk mencobanya harus selalu bertindak sebagai admin. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dijalankan :
  • RDP ke server 

Mengubah Default Collation
Untuk mengubah default collation tanpa Transact-SQL script berikut adalah caranya 
  • Klik kanan pada db_name --> Properties --> pada “Select a page” pilih “Option”.

  • Ganti Collation sesuai yang diinginkan Client.
  • Ok.
Maka Collation Client akan Default Collation akan berganti.

Mengubah Default Language
Untuk mengubah Default Language tanpa Transact-SQL script berikut adalah caranya
  • Pada Object Explorer, Pilih Security --> Login --> db_username
  • Klik kanan, Properties --> pada “Select a page” pilih “General”.

  • Ganti Default Language sesuai ygn diinginkan Client.
  • Ok
Maka Default Language akan terganti.

Selesai,, Lebih mudah mana? Mengubah Default Collation dan Default Language denga script atau tanpa script? Tergantung anda memilihnya. Sekian postingan kali ini, semoga bisa membantu J

TIPS - TIPS MSSQL HOSTING - BAGAIMANA CARA MENGUBAH DEFAULT COLLATION DAN DEFAULT LANGUAGE DI SQL SERVER MANAGEMENT STUDIO TOOLS

Jika pada postingan sebelumnya telah dibahas bagaimana cara backup dan restore MSSQL db, sekarang akan dijelaskan bagaimana cara mengganti default collation dan default language. Untuk mengganti default collation dan default language bisa menggunakan  Transact-SQL script. Disini saya bertindak sebagai admin server. Berikut adalah langkah- langkahnya :
  • RDP ke server dimana database client itu di hosting

Mengubah Default Collation
Untuk mengubah Default Collation sebuah MSSQL db,  yang anda harus lakukan adalah

Pilih Tab “New Query” atau klik kanan pada db client --> New Query


  • Sintak yang digunakan adalah sebagai berikut :
  • ALTER DATABASE db_name COLLATE collation_name;

  • Contoh : jika anda akan menganti collation ke Latvian_100_BIN di database andry_wisata, maka anda harus menulis 


Kemudian hanya tinggal di Execute, maka collation andry_wisata db sudah terganti dengan “Latvian_100_BIN”.

Mengubah Default Language
Untuk mengubah Default Language sebuah MSSQL db username,  yang anda harus lakukan adalah

  • Pilih Tab “New Query” atau klik kanan pada db client --> New Query


  • Sintak yang digunakan adalah sebagai berikut :
  • USE db_name;
  • GO
  • ALTER login db_user  WITH DEFAULT_LANGUAGE = Language;
  • GO
Contoh : jika anda akan menganti Language ke French di database andry_wisata, maka anda harus menulis 


Kemudian hanya tinggal di Execute, maka Default Language user andry db sudah terganti dengan “French”. 

Mudah bukan dengan menggunakan script?? :D. Tapi ada yang lebih mudah lagi caranya tanpa menggunakan script
Thanks

TIPS - TIPS MYSQL HOSTING - BAGAIMANA CARA BACKUP MYSQL DI COMMAND LINE (CMD) DI SERVER

Setelah kemarin sudah mengatur SSL di IIS, sekarang bagaimana caranya backup mysql di command line. Terkadang jika anda menjadi seorang server admin disebuah penyedia jasa hosting, pasti anda sering mem backup mysql db client. Biasanya admin mem backup dengan cara masuk ke control panel  --> database --> webadmin  --> phpmyadmin. Saat koneksi ke Plesk Panel sangat susah, pasti anda tidak bisa masuk ke Plesk Panel, maka dari itu dibutuhkan untuk membackup mysql db dr server melalui command line.

Yang harus dilakukan adalah :
  • RDP ke server  dimana mysql db itu di simpan (anda sebagai admin).
  • Masuk ke path control panel anda (saya menggunakan Plesk Panel).
  • C:\Program Files (x86)\Parallels\Plesk\Mysql.


Untuk membackup mysql lewat command line, anda harus menggunakan command “mysqldump”. Untuk itu anda harus masuk ke “\bin”.

Sintak yang digunakan adalah seperti berikut :
  • mysqldump  -add-drop-table –h [host_name]  -u [db_user]  -p [db_name_yang_akan_di_backup]  >  [nama_dbname_backup.sql]

contoh nya : jika anda ingin membackup db yang bernama andry_wisata dengan nama baru nya adalah andry_backup1.sql maka seperti ini di command line :


Anda akan di suruh memasukkan password, password disini adalah password root/admin  anda.
Sangat mudah bukan?? . db yang anda simpan backup itu ada di folder bin. 
Postingan selanjutnya adalah tentang restore mysql db menggunakan command line.
Terima kasih..

IIS HOSTING TIPS - CARA MENGATUR SSL DI IIS

Setelah sebelumnya dibahas tentang bagaimana cara setup SSL, sekarang adalah lanjutan dari postingan tersebut. Untuk mengenerate ssl dari luar, anda sebagai admin harus meminta pada client anda “Intermediate CA”. Bentuk nya seperti ini di notepad:

 

Kemudian anda harus men-copy-nya di server anda dan menyimpan di notepad. Biasanya saya menyimpannya dengan nama  “domainname_ic.cer”. Kemudian client anda juga akan mengirimkan “web server certificate” yang bentuknya seperti ini :


Dan lakukan hal yang sama yaitu copy dan simpan di server anda dan saya menamakannya “domainname_ssl.cer”.
Setelah kita membuat 2 file tersebut yang berekstensi .cer, sekarang waktunya konfigurasi file “domainname_ic.cer”. Sebenarnya hal ini bisa tidak dilakukan jika client beli ssl di kita (sebagai penyedia hosting), tetapi jika client membeli dari luar, maka kita harus konfigurasi dahulu.

  • Masuk server, jalankan menu “Run” => ketik “MCC” dan lalu akan muncul seperti ini.

  • File => Add Remove Snap-in => certificate => add => computer account => finish => Ok.
  • Pada Console Root, pilih Certificates => Intermediet Cer… => Certificates => klik kanan,  All Task => Import file “domainname_ic.cer” => Finish.


Setelah mengkonfigur file “domainname_ic.cer”, sekarang adalah waktunya untuk mengkonfigur  “domainname_ssl.cer”.

  • Buka IIS => dibawah Start page, pilih “server_anda” dengan double klik => Server Certificates => Complete Certificates Request.
  • Browse file “domainname_ssl.cer” yang tadi sudah di buat. Kemudian isikan “Friendly name” dengan domain client agar mudah diingat.
  • Finish. 


Sampai sini belum selesai, kita harus add bindings. Cara nya adalah :

  • Sites => pilih sites client => Bindings .

  • Add “type = http, Hostname=kosongkan, Port=80, IP Address=Static IP” => ok.

  • Add “type = https, Hostname=kosongkan, Port=443, IP Address=Static IP” => ok.


Akhirnya selesai juga mengkonfigurasi SSL, tunggu postingan selanjutnya yah.

TIPS - TIPS HOSTING - CARA SETUP IP STATIC (PLESK PANEL)

Jika anda ingin menjalankan sementara website anda di suatu server, anda butuh static IP. Static IP bisa anda beli pada penyedia hosting anda. Sebelumnya telah dibahas bagaimana setup SSL, sekarang akan dijelaskan bagaimana setup static IP untuk seorang client.

1. Masuk ke Plesk Panel
2. Pilih menu client dan pilih client yang menginginkan setup static IP.
3. Pada menu “Additionals Tools”, pilih IP  Addresses
4. Add IP Address , Isikan sesuai IP yang client telah beli, ok
5. Kemudian ke interface utama, pilih web hosting settings
6. Ganti IP address dengan yang sudah anda setup tadi, ok

Setelah selesai konfigurasi di Plesk Panel, maka sekarang ke IIS.

1. Pada IIS pilih site “Client”
2. Pilih Bindings.


3. Hapus semua site Binding yang ada. Kemudian klik “Add” .  Isi IP Address dengan IP yang client sudah beli. Hostname tidak usah  diisi.


* Untuk menambahkan IP Static pada Subdomain misalnya "stat.andry.com", maka anda cukup ke bagian DNS settings. Klik domain "stat.andry.com" kemudian atur IP sesuai IP static dan langkah selanjutnya adalah sama seperti diatas. 

TIPS-TIPS WEBMAIL - GREYLISTING, SMTP PORT DAN EMAIL SPACE (SMARTERMAIL)


Dalam SmarterMail, ada beberapa hal yang sangat sering di singgung oleh client jika anda adalah seorang Webmail Admin. Berikut adalah hal yang sering di singgung :


Disable Greylisting adalah sebuah cara menonaktifkan spam filter di email client anda. Jika anda Enable untuk Greylisting maka spam filter akan aktif dan kemungkinan jika email yang masuk ke client anda berindikasi spam maka client anda tidak akan menerima nya.

Menu ini ada pada SmarterMail di Tab Technical yang berfungsi sebagai pengganti default port SMTP yang sudah ada. Biasanya client mengganti port SMPT karena terblok nya port 25. SMTP Port alternative adalah Port 587.  Setelah anda mengganti di box SMTP Port (Alternate) dengan menghilangkan tick  pada “Enable”, anda juga harus mengubah settingan dari windows firewall di server.  Untuk mengubah settingan nya adalah :

1. Akses server anda
2. Masuk ke setting Windows Firewall => Advanced Settings



3. Inbound Rules => New  Rule
4.  Pilih Port (Next)
5. Masukkan Port yang di sarankan “587” (biasanya)  => Next.


6. Pilih “Allow the connections” => Next.
7. Tick Domain, Private dan Public => Next.
8. Isikan Name : “Alternate SMTP Port” dan Finish .



  • Email Space (Size).


Jika anda pemilik hosting pasti mempunyai tipe-tipe hosting dengan fitur email Space yang berbeda pula. Untuk mengecek berapa Email Space yang telah digunakan oleh Client bisa dilihat di SmarterMail.








TIPS-TIPS WEBMAIL - FITUR SMARTERMAIL (TECHNICAL)

Postingan kali ini masuih membahas seputar SmarterMail yang biasa digunakan sebuah penyedia  hosting dalam menjalankan aplikasi emailnya. Sebelumnya dibahas tentang cara kerja SmarterMail di server dan fitur SmarterMail (Option Tab). Sekarang akan membahas fitur SmarterMail (Tab Technical). Berikut adalah screenshot nya.

  • SMTP Port : Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) menggunakan port 25 pada server yang ditetapkan. Jika anda ingin menggunakan port alternative maka harus meng “un-tick” Enable dan memasukkan port alternatif nya. Biasanya alternative port itu ada di port 587.  Port ini digunakan apabila port 25 itu di block. Penambahan port alternatif harus anda tambahkan juga pada pengaturan firewall anda.
  • POP Port : Post Office Protocol (POP3) menggunakan port 110 sebagai defaultnya. Jika anda ingin menggunakan port POP yang berbeda pada server anda, masukkan di box POP. Ini tidak direkomendasikan sebenarmya untuk menganti default port nya kecuali anda mengganti pengaturan di windows firewall.
  • IMAP Port : Internet Message Access Protocol (IMAP4) menggunakan port 143 secara default di server. Jika anda ingin menggunakan port IMAP  yang berbeda pada server anda, masukkan di box IMAP. Ini tidak direkomendasikan sebenarmya untuk menganti default port nya kecuali anda mengganti pengaturan di windows firewall.
  • LDAP Port Enterprise Edition Only : Lightweight Directory Access Protocol (LDAP) menggunakan port 389 secara default di server. Jika anda ingin menggunakan port IMAP  yang berbeda pada server anda, masukkan di box LDAP. Ini tidak direkomendasikan sebenarmya untuk menganti default port nya kecuali anda mengganti pengaturan di windows firewall.
  • Logout URL : Mengaktifkan Logout URL dan masukkan site yang anda pilih. Jika pengguna keluar maka akan langsung mengunjungi URL web yang anda masukkan tadi.
  • Auto-Responder Exclusions : Anda untuk memilih siapa akan menerima “auto-responder” berdasarkan level pesan spam.
  • Forwarding Exclusions : Anda dapat memilih email apa saja yang dapat di forward berdasarkan level pesan spam.
  • Require SMTP Authentication : Pilih jika anda menginginkan SMTP Authentication di gunakan oleh pengguna domain.
  • Enable once per day per sender auto-responder restriction : Pilih jika anda ingin membatasi “autoresponder”.
  • Disable Greylisting : Ini banyak sekali digunakan. Pilih jika ingin menonaktifkan spam filter pada inbox anda. Greylisting ini merupakan anti spam yang efektif tetapi punya selain ini juga punya kekurangan


TIPS-TIPS WEBMAIL - FITUR SMARTERMAIL (OPTION)


Setelah pada postingan sebelumnya membahas tentang cara kerja email di server maupun di webmail, sekarang akan dilanjutkan fitur dari SmarterMail pada sebuah penyedia hosting. Fitur yang dibahas adalah Tab "Option" pada SmartterMail. Jika anda sebagai admin SmarterMail (WebMail) dan anda men-tik (memilih) salah satu domain, maka anda akan masuk ke interface seperti dibawah ini.




Menu Option Pada WebMail
  • Name : Nama sebuah domain contoh “JaringanHosting.com”. Nama domain ini harus cocok dengan DNS server supaya bisa mengirim dan menerima email.
  • IP Address : IP Address disini bisa dipilih oleh admin WebMail. Jika dipilih bisa ditentukan IP yang mana yang bisa menerima dan mengirim email dari domain. Pengubahan pada IP disini tidak berdampak pada akses untuk login web anda, hanya berdampak pada SMTP, POP dan IMAP. IP Address ini harus cocok paling sedikit satu dari MX record pada DNS Server anda.
  • Folder Path : Ini adalah path dari direktori dimana semua informasi yang berkaitan dengan domain antara lain ( file XML, Statistik mail, Informasi dari alias domain, dan lain sebagainya). Jika direktori tidak ada maka dapat dibuat. Path ini harus tentu ada di dalam direktori SmarterMail.
  • Mail List Username : Ini adalah email address. List Serv command dapat mengirim melalui email.
  • Existing User : Merupakan user yang sudah ada untuk mengakses (biasanya user disini di enkripsi).
  • New User : Jika di cek maka akan membuat user baru.
  • Domain Administrator  Username : Masukkan Login Name untuk domain administrator (domain admin). Domain administrator biasanya pemilik dari domain atau teknikal admin. Domain administrator bertanggung jawab dalam menambah dan menghapus account email kemudian juga mengatur konfigurasi yang lebih spesifik untuk domainnya.
  • Domain Administrator Password : Masukkan password dari administrator untuk masuk SmarterMail.
  • Disable Domain : Mencek kotak akan menjadikan domain tidak berfungsi. Domain tidak akan bisa untuk mengirim dan menerima emal dan tidak ada seorang pun pengguna bisa masuk ke halaman web dari domain tersebut. Pilihan ini adalah cara yang tepat untuk sementara menonaktifkan domain tanpa menghapus.

Tunggu postingan selanjutnya tentang Technical, Features, Limit dan lainya. Terima kasih

TIPS-TIPS WEBMAIL - CARA KERJA EMAIL DI SERVER (SMARTERMAIL)

Postingan sebelumnya tentang cara kerja email di WebMail, sekarang akan dijelaskan bagaimana cara kerja sebuah email dalam lingkup server. Seperti biasa saya akan RDP terlebih dahulu ke sebuah server pada sebuah hosting.
Setelah itu buka C:\SmarterMail pada server yang sudah anda RDP.


Terdapat beberapa folder disini dan akan dibahas adalah Domain, Logs, Spool.
  • Domain

Berisi tentang semua client yang menggunakan SmarterMail. Jika salah satu client di klik maka akan ada informasi tentang users dan terdapat juga beberapa file xml yang merupakan tampilan dari WebMail user yang anda pilih.
  •  Logs 

Berisi tentang aktifitas aktifitas dari semua client yang menggunakan SmarterMail. Didalam folder nya terdapat banyak file yang sangat penting untuk dimengerti, tetapi kali ini hanya akan dibahas “popLog” dan “SmtpLog” .

Pada popLog, anda dapat melihat aktifitas client anda yang sedang mengirim email dan tentu saja anda juga bisa memonitor  apakah ada yang melakukan Spam di server anda atau tidak. Biasanya jika ukuran file nya besar, anda harus mengawasi  agar tidak ada spam. Tetapi kadangkala spam itu tidak bisa terdeteksi di popLog.

Pada SmtpLog merupakan sebuah file yang menunjukkan semua percakapan bolak-balik antara server selama email mengirim dan menerima proses. Selain dari popLog, bisa juga mengecek suatu indikasi Spam dari sini walaupun belum tentu aktifitas yang besar adalah Spam. Aktifitas disini berupa file dari PopLog atau SmtpLog berukuran besar.
  • Spool

Spool merupakan kanal atau jalur yang digunakan oleh email pada saat masuk ataupun pada saat keluar. Bisa dilihat aktifitas spool pada postingan sebelumnya.  Didalam folder Spool ini terdapat banyak Spool yang dimulai dari Subspool0 sampai Subspool9. Setiap email yang masuk maupun email yang keluar akan diatur oleh Spool-Spool tersebut.
Seperti ini tampilannya.







Tips-Tips WebMail - Cara Kerja Email di WebMail (SMARTERMAIL)

Sekarang akan saya bahas tentang cara kerja email. Bagaimana suatu email yang dikirim oleh seseorang kemudian kita terima  dan dapat dibaca. Biasa nya jika anda hosting disuatu penyedia layanan hosting , maka anda akan mendapat fitur webmail.

Baiklah sekarang saya akan menjadi admin webmail. Saya akan login terlebih dahulu.


Setelah login aka nada tampilan seperti ini, yaitu tampilan semua client yang menggunakan webmail ini. 


Okay, sekarang buka menu “All Message” , double klik dan akan muncul tampilan seperti dibawah ini. “There are no items to show …” tulisan ini ada karena belum ada aktifitas kirim email. Jika ada email masuk maka akan dihandle terlebih dahulu disini.



Jika ada email masuk atau ada aktifitas pengiriman email dari client berupa email diterima atau di kirim maka akan seperti ini tampilannya.  Disitu terdapat Sender yaitu pengirimnya, Size yaitu ukurannya, Time in Spool merupakan waktu tunggu , Status yaitu keterangan dari email yang masuk di webmail dan Spool Path. Spool Path ini merupakan semacam lajur yang menangani email masuk nya. Jika ada email masuk atau keluar yang banyak maka anda di tangani oleh banyak SubSpool.


Kemudian setelah itu akan ada pengecekan apakah email yang masuk di webmail bersifat spam atau tidak. Jika Spam akan langsung di filter oleh webmail dan email tidak akan sampai.

Dibawah ini merupakan tampilan jika kita “check ” email yang ada kemudian kita pilih “View” yang ada di Menu bar atas. Maka akan ditampilkan detail message seperti ini.




Jika banyak email yang masuk atau keluar di webmail maka akan ada waktu tunggu untuk di kirim atau diterima. Tetapi jika tidak ada email, maka tampilannya seperti dibawah ini.







IIS Hosting Tips - IP Pada Sites "IIS"

Setelah lama tidak membuat postingan, kali ini saya akan menjelaskan apa yang ada di site IIS. Sebelumnya juga telah dibahas tentang IIS yaitu setup SSL dan mengatur halaman default . IIS ini banyak digunakan pada server .
Pada menu “Sites” IIS terdapat banyak ip yang sebenarnya mempunyai makna beda walaupun hampir sama penamaan nya. Oleh karena itu akan saya jelaskan lebih rinci.


  • 1.10.57.**.*
Ini merupakan Private IP. Private IP ini bisa digunakan untuk berkomunikasi misalkan saya sedang berada pada server 166 dan ingin mengcopy file atau mengunjungi server 180. Kita bisa memakai Private IP

  •   ***.168.***.3
Ini merupakan Public IP, Public IP sifatnya umum karena bisa diakses semua orang

  •  ***.173.***.68
Ini merupakan Shared IP. Dari nama nya, Shared IP berrti bisa diduga adalah IP yang dibagi (Shared). Jadi 1 IP dibagi ke beberapa website

  •  ***.173.***.69
Ini merupakan Control Panel IP. Untuk mengakses CP bisa digunakan alamat web CP nya sendiri atau dengan mengakses IP dari CP nya

  • ***.173.***.70
Ini merupakan Mail IP.

  • ***.173.***.71
Ini merupakan NS IP (Name Server IP). NS IP bisa berbeda-beda tergantung penyedia hosting yang anda pakai. Ingat NS itu harus disesuaikan kepada penyedia hosting. Jika tidak disesuaikan website tidak akan jalan. Tetapi jika anda ingin mejalankan suatu website tanpa mau point NS IP ke penyedia hosting maka anda harus mengganti Localhost file anda.


Pada IIS ini, untuk lebih bisa tau, mudah caranya untuk mengerti urutan IP apa saja dengan menghafalkan urutan dan setiap penambahan 1 digit IP angka paling belakang.